Ketika Mimi Peri Curhat …

Memanusiakan Manusia

Ini yang tersimpul dalam benak saya ketika selesai melihat video ini. Video tentang the fenomenal “Mimi Peri” yang mungkin cukup banyak dikenal oleh para netizen masa kini.

Video ini ada di channel salah satu Psikolog kesukaan saya yaitu Dedy Susanto yang mempunyai channel dengan tema Kuliah Psikologi dan beliau pun seorang penulis buku kece dengan judul “Pemulihan Jiwa”

Di Video ini Paduka (Panggilan Khas Mr Dedy)  mengajak Jalan jalan Mimi Peri dan memberikan Terapi Psikologi spesial kepadanya dengan cara yang sangat nyaman. Apa isi Video nya bisa disimak disini ;

 

 

Bagi saya Video ini mengungap banyak hal. Karena seringkali kita dengan mudah menilai seorang manusia dari permukaan saja, dari apa yang kita lihat, dari apa yang kita dengar, itu pun sekilas sekilas saja. Lantas dengan mudah kita memberikan penghakiman kepadanya, tanpa coba menelisik lebih dalam apa yang terjadi dengan sesiapa yang kita nilai itu …

Setelah menyimak video ini, saya bisa melihat sudut pandang yang lain ketika menilai Mimi Peri, dibalik segala ke “Abnormalan” yang ia sajikan dilayar kaca, yang ternyata semua itu adalah akibat dari segala sesuatu di masa lalu nya.

Masa dimana dia melalui banyak hal yang buruk, masa dimana dia benar benar tidak berdaya, dan masih berusaha tegak berdiri menjalankan hidupnya.Menyimak ceritanya – saya kira ini bukan hal yang mudah … –

Kita saja yang merasa hidupnya lurus, normal, merasa benar, seringkali lebih sibuk untuk mencaci, memaki, menyalahkan, menyudutkan mereka yang mungkin sebenarnya juga sedang “berjuang” dengan diri mereka,  berjuang menemukan jati diri mereka, yang sebenarnya ada perang batin yang ada

Diluar sana, mungkin ada banyak mereka yang seperti Mimi Peri ini, yang memang tidak tahu, tidak mengerti, harus apa, harus bagaimana.  Barangkali kurang ilmu, kurang teman, kurang kesempatan untuk mengetahui apa yang harus dilakukan dengan kondisi yang mereka sedang rasakan

Karena kita yang mengerti, yang faham, tidak coba untuk menolong, merangkul, menunjukan arah kemana jalan yang benar, sekaligus menunjukan dengan cara yang baik. Asik dengan diri sendiri yang sudah merasa baik dan benar, dan merasa berhak menyudutkan orang lain yang kita anggap berbeda norma dengan kita

Ini bukan tentang membenarkan yang salah, dan menyalahkan yang benar. Tapi ini tentang ada saatnya kita memanusiakan manusia, dan bagaimana kita mempunyai kemauan, hasrat, untuk membantu sesiapapun yang sedang butuh jalan cahaya.

Kita hanya perlu menunjukan atau membantu mereka menuju cahaya tersebut …

 

Fatherless

 

Saya jadi teringat sebuah istilah “Fatherless” yaitu anak anak yang kehilangan figure orang tua nya. Kehilangan disini bukan perkara kehilangan secara raga atau nyawa. Namun fatherless disini adalah anak anak yang ayah nya masih ada, namun kehilangan sosok, fungsi, dan peran yang dibutuhkan anak dari seorang ayah. Kekurangan kasih sayang seorang ayah …

Apalagi “Fatherless” ini ditambah luka batin yang pernah dirasakan oleh anak dari ayahnya, yang ternyata berakibat panjang, hingga anak dewasa …

Saya ingat, ada mantan Transgander yang pernah cukup terkenal di media sosial. Dia menceritakan, tentang apa yang terjadi padanya  itu salah satunya karena ia merasa sangat kekurangan kasih sayang seorang ayah semasa kecil

Akibatnya  dia  mencari kebutuhan figure  itu diluar rumah yang bisa mengisi kekosongan batinnya akan sosok itu. Di lain pihak dia pun ketakutan dirinya tumbuh menjadi laki2 yang mirip ayahnya. Sehingga ia memilih menjadi seorang wanita, dia memilih menjadi seorang transgander saat itu …

” Aku ingin dipeluk ayah ….” katanya….  Alhamdulillah ia sekarang telah kembali kejalan lurus, kembali menemukan fitrahnya sebagai seorang lelaki sejati.

Sungguh betapa penting ternyata peran seorang Ayah, dalam tumbuhnya seorang manusia

Above All …

Semoga, Allah pun mempermudah orang orang seperti Mimi Peri untuk menjadi manusia yang kuat, bertemu dengan orang orang dan lingkungan yang tepat.Kemudian kembali menemukan dan menjalankan fitrah sejatinya sebagai seorang lelaki sejati (Karena sebenarnya Mimi Peri pun tidak pernah menyatakan diri sebagi seorang perempuan)

Semoga kita pun masih bisa menjadi manusia yang memanusiakan manusia,menjadi pembawa cahaya untuk sesipapun di sekitar kita yang sedang membutuhkan cahaya,dan arah jalan kebenaran …..

 

Bandung, 06 Juli 2019

 

 

Advertisement

“Membaca Membawa Saya Menemukan Jalan Hidup Saya ” [ Tedi Ixdiana ]

” Membaca bisa sangat berbahaya, saya mengalaminya …!! “

DSC05682

Tedi Ixdiana

DSC05688

Acara Talk Show Literature, Adventure And Fun

Itulah sepenggal kalimat pembuka yang di ucapkan oleh TEDI IXDIANA, seorang founder dari Vertical Rescue Indonesia (VRI) juga founder dari Indonesia Climbing Expedition (ICE), yang sudah malang melintang di bidang panjat tebing lebih dari tiga puluh tahun, yang juga merupakan salah satu pemenang KICK ANDY HERO 2018, saat mengisi sebuah talk show bertema “Literature, Adventure And Fun” Beberapa waktu lalu Di Bandung.

gWKRUpJnqh

Kegiatan beliau dan  komunitas yang di dirikannya sudah banyak memberikan manfaat kepada banyak orang, selain segala kegiatan yang berkaitan dengan ketinggan, panjat tebing, beliau pun menginisiasi sebuah program sosial dengan tema “1000 Jembatan” gantung untuk Indonesia. Yaitu sebuah kegiatan untuk pembangunan jembatan darutat untuk warga warga yang ada di pedesaan. Beliau juga merupakan pemegang rekor pembuat jalur panjat tebing terbanyak di dunia.

Berbagai prestasi, konsistensi dan pengabdian yang beliau lakukan lebih dari 30 tahun, ternyata tidak lepas dari MOMENT LITERASI yang ia dapatkan saat muda. Moment Literasi adalah sebuah moment, Moment literasi, adalah suatu kondisi, suatu moment dimana seseorang mendapatkan sebuah pencerahan, kesadaran, terhadap sesuatu hal, baik dari membaca, menulis, atau mendengarkan.

Dalam talk show ini Beliau menceritakan bagaimana awal mula ia tertarik untuk bergerak di bidang olahraga ketinggian adalah karena dari buku yang ia baca. Dari buku -majalah tepatnya- , ia membaca sebuah tulisan bergambar yang menampilkan orang yang sedang melakukan kegiatan panjat tebing dan itu membuatnya terpukau. dan hal itu rupanya sangat membekas di benak seorang Tedi Ixdiana ” Ini orang keren sekali, saya ingin seperti ini !!” 

tedi-ixdiana-expedisi-1000-jembatan-gantung-34

Di moment itu dia merasa dia menemukan Pangilan Jiwanya dan kemudian meyakini “Inilah jalan hidupku !!”. Ia terus mengikuti intusinya, terus bergerak, berbekal kekayinan dan gairah, terus membekali diri dengan ilmu dan menanam cita cita, hingga menghantarkan ia menjadi seorang pemimpin di komunitas besar yang bergerak di bidang ketinggian, dan melakukan banyak kebermanfaatan

 

 

DDeLUtLUwAAn2Xf

Program 1000 Jembatan Gantung, Membantu Menghubungkan Masyarakat Antar Daerah

1550-Jemb-1

Program 1000 Jembatan Gantung, Memberikan Banyak Manfaat Untuk Masyarakat

 

Pelajaran berharga yang ia sampaikan dalam sebuah talkshow itu adalah, bagaimana “Moment Literasi”  yang ia alami, yang sesederhana ia membaca sebuah majalah. Bagi seorang Tedi Ixdiana, sebuah bacaan sederhana, ternyata bisa mengantarkan dirinya menjelajah dunia, menjelajah ujung ujung Nusantara.

Membaca ternyata bisa menjadi moment pembuka jati diri seseorang, jalan seseorang menemukan jalan hidupnya, jadi pengantar seseorang menemukan panggilan jiwanya, menjadikan ia bisa membuat karya karya hebat dan bermanfaat, bukan hanya untuk dirinya, namun untuk orang banyak.

INSIGHT menarik dari seorang Tedi Ixdiana adalah : MEMBACALAH ! dan pilihan sumber bacaan yang BAIK , karena kita tidak pernah tau, bacaan bermanfaat mana yang kemudian membawa kita kepada potensi terbesar kita, sebagai anugrah dan titipan dari Allah Swt.

Terimakasih Kang Untuk Inspirasi nya, Salute !!  Semoga Selalu Diberkahi Allah Swt ….

Foto0283_400x400