Ketika aku yakin bahwa Allah adalah Penciptaku, Penguasaku, sekaligus Maha Penuh Kasih dan Penuh Sayang..
Lalu kenapa aku masih takut akan masa depan dan takdirku ?
.
Apakah aku masih meniscayakan Pengaturan Nya untuk-ku
Apakah aku masih tidak memercayakan hidupku atas Pengaturan-Nya yang Maha Bijak
Apakah aku masih meragukan perlindungan-Nya, selama aku mematuhi dan menuruti apa yg menjadi perintahnya
Apakah aku masih meragukan ke Maha – Adilannya
Apakah masih tersirat halus dalam sudut jiwaku, bahwa aku meragukan pengabulan-Nya ketika aku meminta
.
Padahal aku selalu berkata Dia Maha Pengasih, Penyayang Dan Pengabul Doa
Apakah aku benar2 dengan segenap jiwa dan ragaku, telah memercayakan hidup dan matimu kepada -Nya
Atau Barangkali keyakinanku hanya sebatas lisan, tanpa ku yakinkan dengan segenap hati dan jiwaku
.
Ampuni Ya Raab, bila iman masih sebatas lisan
Ampuni Ya Rabb, bila ikhlas ini masih tidak utuh
.
Izinkan izinkan hamba untuk memperbaiki iman ini
Izinkan agar iman ini terus mengada, menetap, melekat
Hingga pertemuan dengan-Mu Kelak
.
~ Sebuah Monolog Di Hari Saat Sunyi