Berubah menjadi seseorang yang lebih baik, adalah keinginan setiap orang. Siapa sih yang tidak mau menjadi seseorang yang jauh lebih baik dalam hidup-nya. Berubah itu diinginkan, namun tidak begitu saja mudah dilakukan. Apalagi kita tidak tahu kenapa kita harus berubah atau apa yang perlu kita rubah.
Perubahan hampir sulit kita lakukan, disaat kita tidak tahu apa yang harus kita rubah. Disaat kita merasa diri kita baik baik saja, disaat kita tidak merasa ada yang salah dalam diri kita, maka menjadi manusia yang move up menjadi pribadi yang lebih baik adalah sebuah kemustahilan.
Salah satu hal yang sering terlupa ketika kita ingin berubah menjadi pribadi yang lebih berdaya, adalah menyadari kesalahan diri, mengakui kealfaan diri, dan juga menerima kelemahan diri.
MENGAKUI KELEMAHAN …
Lalu, hal lainnya yang sering kita lupakan adalah mengakui kelemahan. Manusia, Allah ciptakan dengan kelebihan juga kelemahan yang unik antar masing masing individu. Allah menciptakan kita dengan adil dan proporsional. Namun kita kadang yang samar mengetahui dan mengakui kelemahan diri atau keterbatasan diri.
Ada kalanya kita tidak mengakui bahwa ada daya yang terbatas dalam diri kita. Kita merasa mampu melaksana segala, serba bisa. Padahal apa yang kita laksana adalah kelemahan diri kita. Kita tidak melaksana apa yang menjadi daya utama kita. Kita terlalu memaksa diri, berlebihan.
Tidak mudah memang mengakui kelemahan diri, apalagi jika kita adalah tipe orang yang berenergi, antusias terhadap sesuatu, percaya diri. Kelemahan diri kita pun akan sulit diakui ketika kita terlalu fokus keluar, terlalu bingar, terlalu larut dalam keramaian.Kita menjadi lalai melihat diri, mendiagnosa diri, mencari sisi kita yang tumpul, menyadari bagian diri yang memang lemah.
Ibarat sedang berlari jauh, kita tidak dahulu memperhatikan kondisi kesehatan kita, bagaimana kaki kita, bagaimana tubuh kita, bagaimana pernafasan kita, kita hanya peduli terhadap berlari.
MAKA ….
Maka, ketika ingin berubah, -selain mengetahui STRONG WHY kenapa kita harus berubah- hal lain yang juga penting, adalah mengetahui, mampu untuk mengukur apa sisi lemah kita.
Mengakui kelemahan diri membutuhkan keberanian jiwa, tidak mudah memang, kadangkala kita perlu berdiam terlebih dahulu, mengheningkan diri. Untuk bisa membaca diri, menelisik diri, mengevaluasi diri, yang sulit kita lakukan saat kita dalam bingar dan hingar.
Atau bila dirasa perlu, kita bertanya pada mereka yang sering membersamai kita, yang tau lama diri kita, mereka yang kita rasa bisa menilai diri kita apa adanya, mereka yang tulus mencintai kita.
Sehingga kita tau apa yang harus diperbaiki, apa yang harus kita batasi, apa yang baik kita lejitkan, apa yang mampu kita ledakan dari diri kita. Tidak hanya keunggulan diri yang melulu selalu kita cari, namun apa yang menjadi kesalahan dan kelemahan diri pun harus kita sadari.
Sehingga kita menjadi manusia yang seimbang, menjadi manusia yang adil pada diri sendiri, faham potensi diri. Ketika tau tentang kekurangan dan kelemahan diri pun, kita menjadi manusia yang tau apa yang perlu kita rubah dan perbaiki.
Maka untuk berubah di perlukan tidak hanya tentang mencari potensi diri namun sadari tentang kelemahan diri. Menyeimbang.
Maka…
Sudakah Kita Mengakui Kelemahan Diri ?
Tepatnya ….
Sudahkah Saya Mengakui Kelemahan Diri ?
Kreen bangat sob
LikeLiked by 1 person