Seperti pendewasaan, sikap bijak pun tidak datang tiba tiba. Kalau kita lihat dan mungkin kagum dengan orang yang kita nilai bijak, mungkin di balik itu semua ia telah mengalami banyak hal. Entah itu mungkin ujian, musibah atau bahkan penderitaan. Dibalik bijak nya sikap seseorang mungkin, telah bertubi tubi hal datang pada dirinya. Tak hanya sekali, dua kali , bahkan mungkin berkali kali.
Telah banyak barangkali kita saksikan cerita atau disekitar kita, bahwa orang yang bijak adalah mereka yang hadir dari penderitaan, matang karena ujian, lahir dari sebuah tempaan. Ia tumbuh dari jalan hidup yang tidak mudah.
Barangkali ada, orang yang jalan hidupnya lurus lurus saja, tapi ia mampu bersikap bijak. Ia juga istimewa, karena ia senang belajar, senang mengambil hikmah, rendah hatinya, hatinya terbuka dan gemar ia mendengar.
Yang jelas, bijak itu tidak tiba tiba. Ia akibat dari sebuah proses. Sebuah proses panjang yang awalnya mungkin ia pun tidak bisa bijak menyikapi atas apa yang hadir dalam jalan hidupnya -cobaan, ujian, penderitaan-. Awalnya pun ia tidak rela, ia memilih tidak menerima. Kemudian yang ia tidak suka itu, justru malah terus menerus hadir dalam hidupnya, seakan tiada yang tahu kapan akan berlalu.
Namun dimasa masa itu, ia pun akhirnya dipaksa untuk belajar. Belajar menghadapi segala sesuatu yang ada diluar kuasanya dan belajar untuk memahami dirinya. Ia memproses dirinya, ia belajar faham, ia belajar memperbaiki, dan mau mengakui apa yang lemah dalam diri. Ia belajar untuk bisa berdiri, sesakit apapun jalan hidup yang ia alami.
Sehingga jalan panjang hidupnya, melahirkan saripati kebajikan dan kebijaksanaan. Bahwa hidup memang adalah soal soal yang mesti kita temukan jawabannya. Bahwa hidup adalah berupa kepingan gambar yang mesti kita susun hingga jelas terlihat gambaran besarnya. Bahwa hidup tidak tentang bagaimana kencang berjalan, tapi tentang bagaimana jernih melihat arah tujuan.
Maka, bila kau lihat ada orang yang kau anggap bijak. Maka ia adalah hasil dari tempaan usia atau temaan peristiwa. Tidak mungkin ia tiba tiba ada.