Berapa banyak sih dari kita yang sadang berjuang mati matian untuk memperbaiki/mengubah kebiasaan ?
Dan berapa banyak pula dari kita yang gagal dalam mengubah atau memperbaiki kebiasaan yang kita anggap tidak baik atau buruk tersebut.
Saya pun pernah beberapa kami merasakan dan mengalami hal yang sama, yaitu betapa sulitnya kita merubah kebiasaan.
Kenapa yaa, kita begitu kesulitan dalam merubah kebiasaan ?
Padahal tak terhitung banyaknya tips & trik juga berbagai cara yang di berikan entah itu oleh para guru, motivator, tokoh berpengaruh dan sebagainnya
Cara cara seperti rumus “21 hari” merubah kebiasan -atau ada yang sampai 40 hari- yang konon katanya cara ini bisa membuat kita bisa merubah kebiasan kita.
Mungkin bagi beberapa orang ini efektif, mungkin bagi sebagian yang lainnya ini tidak efektif, gagal di tengah jalan, dan akhirnya butuh tenaga yang lebih besar untuk memulai dari awal lagi. Kembali ke kebiasaan lama, dan akhirnya menganggap bahwa dirinya tidak bisa berubah
Lalu adakah cara yang lebih efektif, powerfull dan bertahan dalam jangka panjang dalam merubah kebiasan tidak baik dalam diri kita. Bukan karena terpaksa, tidak terasa berat ketika menjalankannya, malah kita merasaan ringan dan kokoh dalam menjalankannya.
Akhirnya saya luangan waktu untuk berfikir, merenung dan mencari tahu.
Rupanya bagi saya tidak efektif ketika ingin merubah sebuah kebiasan yang melompat langsung kepada akifitas yang ingin dirubah tersebut. Bagi saya perlu hal yang lebih mendalam dan mendasar ketika akan merubah sebuah kebiasaan. Yaitu dengan terlebih dahulu merubah PIKIRAN dan KEYAKINAN kita. Caranya adalah dengan BERTANYA kepada diri sendiri .
Kenapa Sih Saya Harus Merubah Kebiasan Tersebut ..?
Sebagai contoh ; Berapa banyak dari kita yang gagal diet, bukan karena gagalnya dia menjaga pola makan, tapi karena gagal menemukan ALASAN yang KUAT kenapa dia perlu melakukan diet.
Berapa banyak dari kita yang gagal dalam menghilangkan kebiasaan menunda pekerjaan, bukan karena dia tidak bisa melakukan pekerjaan tersebut, namun karena kurang ALASAN yang KUAT kenapa ia akan lebih baik ketika bersegara.
Berapa banyak dari kita yang berjuang untuk tepat waktu, namun berapa banyak dari kita hanya semangat awal awal nya saja, dan kemudian berantakan kembali di hari hari berikutnya. Bukan karena dia tidak bisa tepat waktu, tapi karena kurangnya ALASAN yang KUAT dalam diri kenapa ia sebaiknya menepati waktu.
ALASAN KUAT, adalah penting kita miliki ketika ingin merubah sebuah kebiasaan
Tanpa alasan yang kuat, merubah kebiasan akan menjadi sebuah hal yang sangat berat
Tanpa alasan yang kuat, merubah kebiasan akan menjadi sebuah hal yang sementara
Tanpa alasan yang kuat, merubah kebiasan akan menjadi sebuah hal yang tidak bertahan lama
Saya rasa, merubah kebiasaan bukan tentang niat dan disiplin semata. Namun seringkali kita terlewat untuk menanyakan kepada diri kita sendiri tentang ;
” Untuk apa saya merubah kebiasan ini ? ”
“Mengapa saya perlu melakukan perubahan hal ini? ”
“Apa akibatnya kalau saya tidak melakukan perubahan ini ?”
Pertanyaan yang penting sepeti ini justru seringkali kita lewatkan. Kita langsung berkutat sibuk dengan hal hal yang bersifat aktifiatas tekhnis, tapi kita lupa membuat pondasi yang kokoh atas alasan dibalik keinginan merubah kebiasan tersebut.
Misalnya kita ingin merubah kebiasan kita yang malas berolahraga menjadi rajin berolahraga. Maka kita perlu alasan yang kuat agar terbentuk kebiasan olahrag yang baik.
” Saya olahraga agar saya langsing dan badan saya proporsional dong ….”
” Saya olahraga agar lemak lemak di perut ini hilang ….”
” Saya olahraga agar badan saya sehat, saya bisa produktif dan berkarya, bisa terus menebar kebermanfaatan, tidak mudah sakit dan untuk investasi kesehatan nanti masa tua….”
Nah kira kira dari berbagai alasan tersebut, mana yang akan lebih baik, konsisten dan jangkan panjang dalam melakukan olahraga ?
Ini bukan tentang benar dan salah, karena alasan bisa sangat personal. Namun bila alasan alasan tersebut tidak cukup kuat, dan tidak bersifat pondasi, maka usaha merubah kebiasaan tersebut akan mudah patah.
Jadi sebelum sibuk meng-set aktifitas, membuat ukuran ukuran keberahasilan dalam merubah kebiasaan, maka sebaiknya temukan terlebih dahulu ALASAN YANG KUAT kenapa kita perlu melakukan perubahan tersebut
First, Find Your Why
Then
Do Your How
Love Note :
Bandung, 25 Februari 2020
Ditulis ditengah perjuangan dalam menemukan alasan yang kuat untuk merubah berbagai kebiasaan