Kesan pertama kali lihat gambar dari film ini adalah, tentang film film yang usung tema olahraga lainya. Tentang sebuah tim “underdog” yang berjuang untuk meraih kemenangan. Well ternyata, film ini lebih bagus dari yang saya kira, saya sedikit cerita yaa…
Oh ya film ini diangkat dari TRUE STORY yang pasti bakalan banyak nilai di dalamnya
Ken Carter adalah seorang pelatih basket yang diberikan kepercayaan untuk melatih sebuah tim basket di sebuah sekolah menengah atas (SMA), yang mana selama ini tim basket tersebut bukan termasuk tim unggulan di kota Callifornia.
Kota Richmond, California saat itu mempunyai tingkat kriminalitas yang terjadi tergolong tinggi, banyak kasus kejahatan, pembunuhan dan juga kasus narkoba yang terjadi di kota ini, terutama di lakukan oleh kalangan anak muda nya. Tingkat kelulusan dan kemauan untuk meneruskan pendidikan yang lebih tinggi pun rendah. Mereka yang keluar sekolah menengah dan tidak meneruskan berkuliah, sebagian besar terlibat dalam kasus kriminalitas.
Berbagai peraturan Coach Carter buat , peraturan peraturan yang sebagian banyak orang nilai aneh, ekstrim, dan tidak ada hubungannya dengan permainan basket. Salah satu nya adalah dengan mewajibkan tim basket nya memakai pakaian resmi (memakai jas dan dasi) saat jam pelajaran sekolah. Hal ini kontan saja ditentang oleh para anak latih nya, yang selama ini merek berpakaian dengan gaya khas mereka dan sesuka seleranya.
Hal lain yang unik adalah, mereka harus memanggil satu sama lain, dengan panggilan “Sir” , baik di dalam lapangan, maupun di luar lapangan. Dan lagi lagi peraturan ini tidak bisa di tawar tawar. Panggilan keakraban antar mereka yang biasanyaa memanggil satu sama lain dengan kata “Nigga” (Negro) harus dihapuskan.
Belum lagi peraturan tentang bagaimana bila mereka terlambat, walau itu hanya 5 menit dengan alasan apapun, mereka harus membayar nya dengan hukuman yang sangat menyiksa. tidak ada dispensasi. Tak jarang kesalahan atau bantahan yang dilakukan harus di bayar dengan 10.000 kali push up.
Hal yang paling tidak biasa adalah, peraturan berikut ini. Bahwa setiap mereka harus memenuhi peraturan, bahwa indeks prestasi harus di angka 2,3. Bila tidak mereka harus keluar dari tim basket tersebut.
Dan semua peraturan tersebut tertulis di atas kontrakk tertulis, yang di tandatangai juga oleh orang tua mereka. Peraturan yang dianggap sangat berlebihan oleh para orangtua bahkan pihak sekolah sekalipun. Terutama tentang bagaimana setiap anak yang dia latih harus mempunyai indeks prestasi 2,3. Apa hubungannya prestasi akademik dengan permainan basket ? itu salah satu peraturan yang ditantang keras oleh para orang tua, para guru, bahkan kepala sekolah.
Namun, bagi Coach Carter, peraturan tetaplah peraturan,take it or leave it. tidak ada tawar menawar. Bila masih ingin gabung, maka taatilah peraturan.
Walau berat, namun anak anak ini tetap jalankan. Kemudian prestasi demi prestasi perlahan lahan mereka dapatkan. Hingga ada sebuah moment, di mana Coach Carter memutuskan tidak mau melatih lagi tim basket nya, dan mensegel lapangan basket hingga tidak bisa dipakai untuk bermain atau pun latihan basket, dikarenakan oleh satu hal, indeks prestasi mereka masih dibawah 2,3.
Ia mau kembali melatih basket lagi apabila anak anak bisa mencapai indeks 2,3. Bila tidak maka tidak ada permainan ….
Nah kita kira gimana ending nya ?
Tonton aja ….
Film ini highly recomended buat para pendidik, pelatih, guru, mentor, motivator dan inspirator …
NILAI DAN PELAJARAN
“Coach Carter” sebuah film yang diangkat dari sebuah kisah nyata, pada akhirnya membawa beberapa nilai bagi saya :
Visi
Seorang coach – pelatih, atau dalam bentuk lain misalnya seorang guru, pendidik, mentor, harus memiliki visi yang jauh dan dalam, saat membersamai anak didik nya. Melihat yang tidak terliht, melihat tidak hanya apa yang ada di depan mata, tapi jauh dari itu, melihat ke masa depan
Tujuan Besar
Saat dia melatih tim basket nya, tujuan utama dan satu satu nya bukan hanya tentang menjadikan tim nya menjadi pemenang dari turnamen ke turnemen. Namun misi nya lebih jauh dari itu, ia ingin menujukan dan mengantarkan anak didiknya bahwa mereka bisa untuk meraih masa depan yang lebih baik, melalui dua jalur secara bersamaan, beriringan, jalur akademisi untuk meraih prestasi dan jalur olah raga untuk melatih mental mereka.
Dalam cerita ini, Coach Carter ingin anak anak latih mereka, optimis akan masa depan mereka.
Respect
Menghargai diri sendiri, menghargai orang lain, diajarkan oleh Coach Carter, ketka i mewajibkan panggilan “Sir” antar mereka. Dimana panggilan ‘Sir” adalah sebuah penghormatan. Satu peringatan yang keras, dari Coach Carter bahwa mereka tidak boleh memanggil sesama mereka dengan panggilan “Nigga” (Negro), karena panggilan itu adalah warisan masa lalu, untuk merendahan ras kulit hitam. Coach Carter mengjarkan bagaimana penghargaan, dimulai dari menghargai diri sendiri.
Brave To Do Diffirent
Visi, misi. dan tujuan besar nya banyak orang yang tak faham. Cara yang ia lakukan dinilai banyak orang terlalu extreme dan mengada ngada. Tidak hanya halangan bahkan ancaman ia terima, tapi sangat jelas dengan visi dan misi nya, ia tak akan berhenti dengan keyakinannya, sampai dia bisa melihat hasilnya. Mission Have To Be Accomplish !
Tegas & Disipin
Seorang Coach, harus bisa menerapkan disiplin, atas peraturan dan kesepakatan yang telah disepakati bersama. Dan setelah itu, maka tidak ada tawar menawar, kecuali untuk hal hal yang memang masuk akal untuk diberikan pengecualian
Sensitivity
Ketika ada seorang anak, yang lebih “pembangkang” dari yang lainnya, Coach Carter berusaha melihat hal yang lebih dalam dari anak itu, mencari tahu apa yang sedang ia alami, masalah apa yang ia hadapi, hingga dia menjadi seorang pembangkang. Coach Carter dalam ke “ekstrim” an nya tetap melihat apa yang tidak terlihat.
STRONG WHY
Coach Carter, adalah seseorang yang mempunyai STRONG WHY, seseorang yang mempunyai ALASAN KUAT saat ia melakukan dan memutuskan sesuatu. Dedikasi nya untuk melatih para anak basket ini, adalah untuk membebaskan mereka dari stigma yang terjadi.
Peraturan peraturan yang dinilai ekstrim oleh banyak orang adalah, untuk menghasilkan manusia manusia yang tak hanya tangguh d lapangan, namun menjadi manusia yang mempunyai keinginan kuat untuk meraih prestasi tinggi, dan menjadi seseorang yang bisa melihat bahwa masa depan bisa diraih dengan kemauan dan disipin yang tinggi.
Tanpa STRONG WHY yang baik, maka seseorang akan sangat mudah untuk dipatahkan keinginannya, cita citanya, harapannya.
CHANGE
Last but not least, peraturan peraturan yang ia buat dari hal kecil seperti mewajibkan memakai dasi, duduk di bangku terdepan ketika belajar, memanggil kata “Sir”, hingga peraturan harus memiliki indeks prestasi 2,3 pada akhirnya merubah banyak hal.
Merubah persepsi bahwa anak basket hanya bisa berprestasi di lapangan, ia patahkan. Kondisi pesimisme akan masa depan, ia patahkan. Terbukti dengan sebagian besar anak didik basket nya yang semula enggan untuk melanjutkan kuliah, akhirnya mereka mempunyai prestasi akademik yang baik, dan kemudian berhasil melanjutkan berkuliah, bahkan sebagian besar mendapatkan jalur beasiswa prestasi.
Selain itu, perubahan perubahan yang di terapkan oleh Coach Carter, telah mampu membentuk menta anak didiknya, dari lemah menjadi kuat, dari kemurungan menjadi penuh energi, dari pesimis menjadi optimis,
Udah segitu aja, panjang yaaa… hhee
Semoga Bermanfaat … 🙂
saya belum pernah nonton film ini. tapi film sejenis pernah saya tonton, judulnya mcfarland. tentang seorang guru olahraga yang melatih murid-murid sma-nya lari lintas alam. endingnya keren. inspiratif dan sangat menyentuh.
LikeLiked by 1 person
wah terimakasih rekomendasi nya … 🙂
LikeLike