Ada banyak cara untuk kita terus dekat dengan Al Quran. Sebagian mungkin membacanya, menghafalnya dan sebagian menghafalnya. Saya ingin sedikit sharing tentang bagaimana cara yang saya gunakan, untuk membiasakan diri berinteraksi dengan Al Quran.
Semoga bisa bermanfaat …
Dalam satu hari, saya usahakan untuk berinteraksi dengan Al Quran minimal dua kali (Tidak mudah memang, sedang berusaha untuk terus istiqamah). Pertama adalah di waktu setelah shalat Subuh, dan kedua antara shalat Magrib dan shalat Isya.
Setelah subuh dan melakukan dzikir pagi, saya langsung tilawah Al Quran. Banyaknya ayat disesuaikan saja, jangan terlalu banyak atau terlalu sedikit, yang penting adalah rutin. Mengawali pagi dengan tilawah jadi kekuatan tersendiri, dan jadi pengisi hati dan fikiran untuk menjalankan hari tersebut.
Kedua adalah setelah Shalat Magrib atau setelah Shalat Isya. Bila saat Magrib sudah ada dirumah, maka antara waktu Magrib dan Isya adalah waktu yang tepat untuk berintreraksi dengan Al Quran. Nah… bedanya di waktu ini saya tidak tilawah seperti biasa, namun mendengarkan lantunan tilawah Al Quran sambil membaca artinya langsung dari Al Quran terjemahan.
Biasanya saya membuka muratal via youtube. Memutarkan surat, seraya membaca terjemahannya di Al Quran terjemah. Dengan cara ini saya jadi membaca arti ayat ayat Al Quran, yang diruntinkan dari mulai Al Fatihah, Al Baqarah, dst
Terus terang sebelum ini, yang msih dirutinkan adalah berurutan adalah membaca (tilawah) Al Quran nya saja, sedangkan membaca artinya, masih seringkali meloncat loncat belum berurutan dimulai dari surat Awal. Sehingga masih banyak sekali arti yang belum saya ketahui
Dengan cara ini, menambah banyak ilu buat saya. Diantaranya saya menjadi belajar sedikit demi sedikit arti ayat Al Quran, melalui metode membaca sekaligus mendengarkan. Kemudian saya menjadi tahu tema tema apa saja yang dibahas dalam sebuah surat. Misalnya surat An Nisa, beberapa ayat nya membahas tentang bagaimana sikap seorang muslim terhadap peperangan ; Surat Al Maidah yang beberapa ayatnya membahas tentang tata cara berwudhu, dsb.
Kemudian bila saat membaca terjemahan -sekaligus mendengarkan- ayat ayat tersebut, ada tema tertentu yang saya dapatkan, biasanya saya langsung membuat “mark” yang saya tulis tentang apa ayat tersebut dan kemudian di tempel.
Dengan dua cara ini, selain kita mempunyai “hanca” tilawah Al Quran, kita pun mempunyai “hanca” dalam membaca terjemahannya. Karena menurut saya, bukan hanya rutin nya kita membaca Al Quran, namun penting juga bagi kita untuk mengetahui arti, dan lebih jauh adalah memahaminya, kemudian mentadzaburinya.
Saya bukan termasuk orang yang mengejar kuantitas, misalnya harus mentargetkan membaca satu juz sehari, namun lebih senang untuk pelan pelan membaca, sambil memahami artinya. Dan karena bahasa arab bukan bahasa ibu kita, maka kita perlu cara, strategi untuk bagaimana kita sedikit demi sedikit faham bahasa Al Quran. Dan bagi saya cara yang saya lakukan di atas cukup membantu.
Nah … itu dia sedikit berbagi dari saya. Semoga ada manfaat yang bisa diambil walaupun sedikit. Berbagi saya ini, bukan berarti saya sudah rajin dan istiqamah baca Al Quran, karena godaan kemalasan dan “sok sibuk” itu selalu ada, hhee…
Namun dengan berbagi seperti ini, semoga jadi tambahan energi untuk saya, agar tetap istiqamah dalam mendekatkan diri dengan Al Quran. Aamiin Yaa Rabbal A’lamiin
Bandung, 27 September 2019