Begitu ramai kita membahas tentang impian, impian itu. Kita semua punya impian, saya, anda, mereka, kita semua. Banyak dari kita yang mempunyai impian mulia, impian mempunyai rumah untuk para yatim dan dhuafa, impian untuk membangun masjid, untuk menghajikan orang tua, impian untuk membuat rumah sakit untuk para dhuafa, impian membuat sekolah, impian untuk membuka lapangan pekerjaan, dsb.
Impian mulia itu kadang membuat kita mengebu gebu, begitu bersemangat, begitu antusias, begitu berenergi, semuanya serasa di depan mata, semua begitu terbayang nyata, seluruh alam raya serasa merestui.
Namun, seiring waktu berjalan, impian itu menghadapi banyak cobaan, kesulitan, rintangan, maju-mundur, kemudian mentok, naik turun, menurun dan tersungkur, dan sekarang seolah olah dunia menentangmu, alam raya tidak merestuimu.
Lalu apakah lantas kita akan menyerah pada impian impian itu ??
Ya !!! Apabila impian impian itu hanya sekedar euforia belaka, impian itu hanya sekedar suka suka saja setelah kita ikutan training motivasi, apabila impian itu hanya sekadar ikut ikutan belaka, hanya trend sementara. Halang rintang yang dihadapi diatas akan membuat impian kita menjadi mudah patah begitu saja.
Lagian, kenapa bersusah payah mempunyai impian. Hidup biasa biasa saja tanpa impian juga gak apa apa kok, atau kalo si impian itu memang susah di capai, ya udah sih udahan aja, tinggal berbelok cari impian lain yang mugkin lebih realistis.
***
Lalu apa yang lebih kuat dari impian atas hal hal mulia diatas ?? mempunyai rumah untuk para yatim dan dhuafa, membangun masjid, menghajikan orang tua, membuat rumah sakit untuk orang yang tak mampu, impian membuat sekolah gratis, impian untuk membuka lapangan pekerjaan, impian membantu banyak orang, dsb.
Apa yang lebih kuat dari IMPIAN ? apa yang membuat kita tak beranjak dari hal hal diatas ketika bertubi tubi kita di hantam oleh rintangan, halangan, penolakan, cibiran, hingga kegagalan yang terus menerus.
KEWAJIBAN, ialah yang lebih kuat dari IMPIAN. Kewajiban yang bukan hubungannya terhadap diri sendiri, kewajiban yang bukan hubungannya dengan orang lain, namun KEWAJIBAN kita kepada Nya.
Hal hal diatas, berharta banyak, membantu orang lain, melayani banyak orang, menjadi jalan kebaikan , menjadi kanal keberkahan, menjadi sumber kebermanfaatan dalam kehidupan, jadikan sebuah KEWAJIBAN bukan sekedar IMPIAN. Kewajiban kita kepada-Nya, sebagai penghambaan kita kepada – Nya.
Karena saat itu kita jadikan sebagai sebuah kewajiban , ia akan mengikat erat dalam hati dan fikiran kita. tak hanya euforia dan artificial dunia saja, tidak hanya sekedar formalitas saja, tidak hanya sebagai eksistensi saja.
Karena saat itu kita jadikan sebagai sebuah kewajiban, kau tak akan mudah patah, lantas menyerah, karena melaksanakan sebuah kewajiban adalah penghambaan.
Bismillah….
Reblogged this on angkasa13.
LikeLike